Akibat perubahan sosial salah sapatatunya memudarnya jati diri
bangsa. Jati diri (human character) adalah suatu sifat, watak, rasa, akal,
kehendak, semangat, roh kesadaran dan kekuatan yang terdapat dalam jiwa manusia
sebagai hasil proses belajar tentang nilai-nilai budaya yang luas dan yang
muncul dalam perilaku atau tindakan. Terdapat jati diri yang bersifat
individual, dan juga yang bersifat kolektif (bangsa dan negara). jati diri
dapat mengkristal menjadi suatu kesadaran dan kekuatan yang dapat mempengaruhi
dan menentukan tindakan atau perilaku, baik secara individual maupun secara
kelompok. Jadi diri yang tersusun ini adalah jati diri ideal yang akan
membangun identitas diri manusia, bangsa dan negara Indonesia.
Cara-cara untuk mengatasi memudarnya jati diri bangsa antara
lain:
jati harus berbasis kepada budaya dan kepribadian bangsa
jati diri yang telah tersusun harus harus berbasis kepada
budaya dan kepribadian Indonesia, antara lain:
(1) religius, (2) humanis, (3) naturalis, (4) terbuka, (5)
demokratis, (6) integrasi, (7) nasionalisme dan patriotisme, (8) berkomitmen
terhadap kebenaran, (9) jujur dan adil, (10) profesional, (11) ber-iptek, (12)mandiri,
(13) etis dan moralis, (14) kepatuhan kepada hukum, (15) berjiwa
kemasyarakatan, (16) berjiwa kultural, dan (17) berjiwa seni dan estetika.
2. memiliki loyalitas terhadap NKRI
Hubungan
antar suku bangsa Indonesia belum harmonis karena banyak suku bangsa yang masih
menyatakan adanya dominasi suku-suku besar yang lebih kuat sehingga suku-suku
yang lemah merasa dijajah oleh bangsa sendiri. Di samping itu globalisasi dan
keterbukaan saat ini telah memperkuat paham etnosentrisme dan primordialisme
sehungga beberapa suku bangsa Indonesia ingin mendirikan negara merdeka baru.
Tentu keinginan demikian akan mengancam eksistensi NKRI dan pada akhirnya akan
melahirkan konflik sosial dengan kekerasan. Maka diharapkan semua suku bangsa
masih memiliki loyalitas terhadap NKRI yang telah menjadi ikrar dari pendiri
negara RI pada tanggal 17 Agustus 1945.
3. pembudayaan jati diri melalui
sosialisasi dan internalisasi yang berkelanjutan
Bangsa
kita tidak berjati diri keras atau barbar, tetapi berjati diri halus, terbuka
dan toleransi, serta selalu menjauhkan diri dari kekerasan. Oleh karena itu,
perlu dilakukan pembudayaan jati diri melalui sosialisasi dan internalisasi
yang berkelanjutan melalui tempat, seperti: lembaga keluarga, lembaga
pendidikan, swata, maupun pemerintah, organisasi sosial, terutama organisasi
politik, penyelenggara negara, baik sipil maupun militer, asosiasi sosial
ekonomi, media massa, tokoh masyarakat, budaya dan agama, dan individu atau
warga negara dimanapun berada sangat perlu dilakukan.
4. memiliki konmitmen tinggi untuk pelestarian unsur dan
nilai sosial
Kita harus menyadari
bahwa setiap masyarakat akan menghadapi masalah perubahan sosial yang selalu terjadi
sebagai dampak dari proses-proses sosial, seperti modernisasi dan
industrialisasi. Sebagaimana dikatakan oleh ahli ilmu sosial Anthony
Giddens, bahwa dampak modernisasi itu ada yang positif dan ada yang
negatif. Memang modernisasi itu membawa perubahan-perubahan menuju suatu kemajuan
sekaligus juga dapat membawa perubahan-perubahan yang bersifat negatif, seperti
runtuhnya institusi sosial dan pudarnya budaya lokal. Tradisi dan budaya lokal
dapat hilang secara perlahan-lahan karena ditinggalkan oleh masyarakatnya
sediri. Perubahan sosial telah menimbulkan dampak pada pola-pola hubungan
sosial antar warga masyarakat, dan pola-pola perilaku gaya hidup (life style).
Sebagaimana kita ketahui bahwa gaya hidup bebas atau liberal telah berkembang
dalam masyarakat sehingga sangat mempengaruhi jati diri manusia bangsa dan
negara.
2 komentar:
thank's informasinya, sangat bermanfaat.
www.kiostiket.com
MENANG BERAPAPUN, PASTI KAMI BAYAR !!! *
* Melayani LiveChat 7 x 24 Jam Nonstop :
- WA : 08125522303
- BBM : CSID303
Cara Bermain Judi Sabung Ayam Online
Agen Sbobet Depo Cimb
http://178.128.118.38/s128
Situs Poker Online Uang Asli